PANDUAN PENDIDIKAN SEKS

Pertanyaan yang sering muncul

“Ma, dada papa kok nggak besar kayak punya mama?”

“Ma, kok adek bisa ada di dalam perut mama?”

“Ma, nanti adek keluarnya dari mana?”

“Ma, kok ‘pipit’ aku berdarah?”

“Ma, kondom itu apa?”

“Ma, apa yang bisa buat orang hamil?”

Mengapa pendidikan seks perlu diberikan sejak dini?

Sejak anak-anak sebenarnya ketertarikan dan keingintahuan anak mengenai seksualitas sudah muncul. Seperti yang diungkapkan oleh Freud, anak usia 3 sampai 5 tahun berada pada tahap psikoseksual phalic. Pada tahap ini, bagian tubuh yang menjadi pusat kenikmatan adalah alat kelamin, dan energy berpusat pada daerah tersebut. Tidak heran bila pada usia ini anak sering memainkan alat kelaminnya atau member perhatian lebih pada alat kelaminnya. Pada masa inilah biasanya anak mulai menunjukkan keingintahuannya mengenai seksualitas dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti yang diungkapkan di atas. Biasanya, jika pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul, orangtua akan kelabakan menjawabnya. Tidak jarang pula orangtua malah memberikan jawaban asal-asalan. Ini dilakukan karena kebanyakan orangtua masih menganggap bahwa seksualitas merupakan hal yang tabu untuk dibicarakan dengan anak, apalgi pada usia anak-anak. Ini mungkin saja bisa dilakukan saat anak-anak mereka masih berada pada usia anak-anak. Namun, jika mereka sudah mencapai masa remaja, apakah hal tersebut masih bisa dilakukan?

Pada masa remaja, tahap perkembangan psikoseksual kembali berorientasi paada alat kelamin, yaitu tahap genital. Pada masa ini, energy kembali berpusat pada alat kelamin. Namun, pada tahap ini ketertarikan pada seksualitas mulai ditunjukkan dengan ketertarikan pada lawan jenis. Sesuai pula dengan tugas perkembangannya, pada usia ini remaja diharapkan mampu membentuk hubungan baru dan lebih matang dengan lawan jenis. Kedua karakteristik ini mendorong remaja untuk mencari berbagai informasi mengenai seksualitas. Pencarian informasi ini menjadi berbahaya bila tidak berasal dari sumber yang tepat, karena sekaligus masa remaja merupakan masa ‘coba-coba’ disertai dengan superego yang belum matang. Remaja membutuhkan surrogate superego untuk membantu mengarahkan perilakunya sebelum mereka mencapai kematangan superego. Ketidaktersediaan surrogate superego yang baik dapat mengakibatkan remaja mengakses informasi yang salah. Apalagi mengingat perkembangan jaman yang sangat pesat. Remaja dapat mengakses semua hal yang berhubungan dengan seksualitas dengan mudah melalui internet, yang belum tentu dapat mereka pahami dengan benar. Oleh karena itu, surrogate superego yang baik haruslah tersedia. Remaja sebenarnya lebih menginginkan seorang teman untuk menjadi pendamping mereka, namun kita ketahui mayoritas teman mereka pastilah dalam rentang usia yang sama pula (remaja), dengan karakteristik yang tidak jauh berbeda. Dalam hal ini, yang paling tepat menjadi surrogate superego adalah orangtua. Orangtua dapat menjadi surrogate superego seperti yang diinginkan oleh anak dengan cara memberikan pendidikan seksual dengan tidak terkesan menggurui tetapi lebih seperti sharing.

Oleh karena itu, bukanlah sesuatu yang salah jika para orangtua mulai membicarakan sesuatu yang berhubungan dengan seksualitas dengan anak mereka. Ini bukan hanya baik untuk para remaja, tetapi akan lebih baik lagi jika pembicaraan mengenai seksualitas dimulai sejak masa anak-anak. Pembicaraan mengenai seksualitas bukan hanya mengenai hubungan seksual dengan lawan jenis, tetapi bisa dimulai dengan memperkenalkan organ seksual beserta fungsi dan cara merawatnya pada anak usia anak akhir, karena sebenarnya pada usia anak akhir ini, salah satu isi pembicaraan mereka adalah seksualitas, organ seks dan fungsinya.

Pendidikan seks dini yang dapat diberikan

Pendidikan seks didefinisikan sebagai pemahaman mengenai anatomi tubuh agar dapat dilanjutkan pada reproduksi seksual dan peran yang harus dijalankan. (http://www.frisianflag.com/id/ruang-media/liputan-media/4744-yuk-berikan-pendidikan-seks-pada-anak-sejak-dini)

Para psikolog menganjurkan agar sedini mungkin, anak-anak mulai mengenal dan di perkenalkan dengan pendidikan seks yang sesuai dengan tahap perkembangan kedewasaannya. Berikut adalah tahapannnya:

Usia balita (1-5 tahun)

Pada usia ini, orangtua dapat memperkenalkan organ seks yang di miliki seperti menjelaskan anggota tubuh lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginnya.

- Gunakan boneka dengan bagian tubuh lengkap atau lakukan ketika memandikan anak

- Jelaskan fungsi-fungsi bagian tubuh, dimulai dari bagian tubuh yang umum, misalnya

“Ini tangan adek, tangan ini bisa adek gunain buat mengambil mainan atau buat pegang sendok kalau adek makan”, lalu bisa dilanjutkan ke bagian-bagian tubuh yang berkaitan dengan seksualitas, misalnya “ini namanya payudara, atau yang biasa adek bilang ‘nenen’, nah adek kan perempuan, kalau adek udah besar kayak mama nenen adek juga besar dan bisa keluarin air susu, tapi kalau punya abang atau punya papa nggak bisa besar dan keluarin air susu, karena papa dan abang laki-laki, bukan perempuan”.

- Jelaskan juga bahwa anak harus mulai dapat merawat dan menjaga bagian-bagian tubuh yang penting, khususnya yang berkaitan dengan fungsi seksual. Misalnya, “ nah, semua bagian-bagian yang udah mama jelasin tadi harus selalu bersih supaya adek nggak sakit. Jadi adek harus rajin mandi, dan kalau mandi digodok semua badannya pake sabun. Terus, supaya adek tetap sehat juga, adek harus jagain badan adek. Caranya, jangan biarin orang lain yang adek nggak kenal pegang-pegang badan adek, apalagi kalau pegang ini dan ini (tunjukkan bagian payudara dan alat kelamin anak). Kalau ada yang pegang-pegang, adek teriak aja panggil mama.”


Usia sekolah (6-10 tahun)

Pada usia ini, tujuannya adalah agar anak memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) menginformasikan asal-usul manusia memberikan alat genital dengan benar agar terhindar dari kuman penyakit.
Dapat dilakukan pada waktu santai sebagai bahan obrolan dengan anak

- Jelaskan bahwa Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan dengan bentuk yang berbeda. Misalnya, “Ibu guru pernah bilang nggak siapa yang ciptain kita semua? Ya, yang menciptakan mama, papa, adek, abang (jika ada) adalah Tuhan. Nah, Tuhan menciptakan manusia itu ada yang laki-laki, seperti papa (dapat digantikan dengan menyebutkan salah satu teman laki-lakinya), dan ada yang perempuan seperti mama. Adek lihat papa sama mama beda nggak? Ya, papa rambutnya pendek, papa nggak pernah pake rok kayak mama. Papa dan mama berbeda jenis kelamin, papa itu laki-laki, dan mama perempuan. Nah kalau adek masi ingat, ini namanya apa (menunjuk alat kelamin anak)? (setelah anak menyebutkan, atau orangtua dapat menyebutkan kembali bila anak lupa) punya adek sama punya papa/mama beda. (tunjukkan gambar alat kelamin yang berlawanan dengan alat kelamin anak). Tuhan menciptakan ini (tunjukkan gambar alat kelamin pria) untuk laki-laki dan ini (tunjukkan gambar alat kelamin wanita) untuk perempuan.”

- Pada usia ini, orangtua juga dapat menjelaskan bagaimana anak dapat berada di dunia (dapat juga mulai dijelaskan ketika anak bertanya “ma, aku keluarnya darimana?”).

Misalnya, “Yang menciptakan bumi, tanah, pohon, hewan, dan manusia adalah Tuhan. Nah, Tuhan awalnya menitipkan adek di perut mama (bisa juga menunjukkan perut ibu hamil). Tuhan menitipkannya karena mama udah menikah dengan papa, dan karena mama sayang sama papa, papa juga sayang sama mama. Tapi, Tuhan nitipin adek hanya di perut mama, bukan papa, karena mama adalah perempuan. Itu juga salah satu perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Adek ada di perut mama selama sembilan bulan, terus adek keluarnya dari sini (menunjuk alat kelamin ibu).” Bila anak perempuan terlihat bingung, orangtua dapat menambahkan “Kalau udah besar dan udah menikah, punya adek juga bisa keluarin adek bayi, tapi harus dibantuin dokter.” Bila anak laki-laki terlihat bingung, “Punya abang nggak bisa, karena abang laki-laki. Tugas abang bukan melahirkan.”

Usia menjelang remaja

Pada usia ini, orangtua dapat menjelaskan dan menerangkan masa pubertas juga karakteristiknya agar anak dapat menerima perubahan dari bentuk tubuhnya.

- Dapat dilakukan ketika duduk atau tiduran santai dengan anak, lakukan seperti ngobrol santai biasa, jangan terkesan menggurui. Obrolan dapat dimulai dari topik-topik umum, atau meminta anak menceritakan hal-hal di sekolahnya. Orangtua juga bisa mengajukan pertanyaan seperti “Sekarang kamu umur berapa ya?”

- Jelaskan tentang menstruasi dan mimpi basah, serta karakteristik yang menyertainya. Misalnya, untuk anak perempuan, “Sekarang kamu udah besar, udah semakin mirip mama, kamu lihat kan semakin lama payudara kamu semakin besar. Nggak usah takut, semua perempuan juga ngalami hal yang sama. Panggul kamu juga akan semakin besar. Itu memang cirri-ciri perempuan yang sudah besar. Sebentar lagi juga akan tumbuh rambut-rambut di bagian tertentu, seperti di ketiak kamu dan daerah vagina kamu. Kalau semua itu sudah terjadi, kamu dikatakan sudah puber. Nanti suatu saat, kamu juga akan mengalami menstruasi, yaitu keluar darah dari vagina kamu. Jangan takut, semua teman-teman kamu juga akan mengalami hal yang sama. Kamu bisa bilang ke mama, nanti mama kasi pembalut, biar darah kamu yang keluar nggak berceceran, hahaha.” Ingat, obrolan dilakukan sesantai mungkin, karena anak pada usia ini sangat malas mendengarkan wejangan orangtua. Begitu juga dengan anak laki-laki. “ sekarang kamu udah semakin besar ya, semakin mirip papa. Nah semakin kamu besar maka alat kelamin kamu akan semakin besar. Nanti juga akan tumbuh rambut di sekitarnya, juga di tempat-tempat lain, seperti ketiak, di atas mulut (kumis), dan janggut. Kalau kamu nggak mau punya kumis atau janggut, bisa dicukur kok, pisau mama tajam semua tuh di dapur, hahaha. Nanti kamu juga akan ngalami mimpi basah. Kamu tahu apa itu mimpi basah? Mimpi basah itu, kamu mimpi berhubungan seksual terus alat kelamin kamu akan mengeluarkan cairan yang disebut sperma, yang buat celana kamu jadi basah. Jadi, kamu nggak usah itu ikut-ikutan nonton film porno atau video porno di internet, kamu bakal tahu sendiri nanti gimana, sabar aja, hahahaha. Kamu nggak perlu takut, kamu bisa cerita ke mama atau papa kalau kamu udah mimpi basah. Nanti mama atau papa akan cerita lebih banyak lagi.”

Usia remaja

Orangtua dapat memberi penjelasan mengenai prilaku seks yang merugikan(seperti seks bebas) menanamkan moral dan prinsip "SAY NO" untuk seks pra nikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri.

- Sama seperti usia sebelumnya, pada usia ini, orangtua dianggap musuh oleh anak. Jadi, lebih baik sejak awal bangun hubungan yang positif dengan anak.

- Pendidikan seks di usia ini dapat dimulai dengan menceritakan hal-hal yang terjadi di sekitar yang berhubungan dengan seksualitas.

- Jangan terkesan menggurui, tapi ciptakan suasana sharing dengan anak.

- Untuk anak perempuan, dapat dimulai dengan pertanyaan “ Oya gimana haid kamu? Lancar tiap bulannya? Ngerasa sakit nggak? Kalau sakit di hari-hari pertama itu wajar, mama juga kayak gitu kok. Di sekolah udah diajarin belum tentang siklus haid? Jadi sebenarnya kalau perempuan itu kan menghasilkan sel telur kalau kita udah besar, kayak kamu ini. Kalau sel telur itu tidak dibuahi, maka sel telur itu akan luruh dan jadilah haid. Sel telur itu akan dibuahioleh sperma laki-laki, tapi itu hanya boleh kalau sudah menikah. Karena kalau sel telur sudah dibuahi dengan sperma, maka akan terbentuk calon bayi. Pembuahan itu terjadi kalau penis laki-laki masuk ke vagina perempuan. Kamu tahu kan repotnya menjadi ibu hamil? Coba kamu bayangkan kalau itu terjadi ketika kamu masih sekolah. Ahh, kalau mama tidak sanggup membayangkan betapa repotnya. Lain lagi kalau sudah menikah. Rasanya kalau hamil itu malah bahagia sekali kalau sudah menikah.” Orangtua dapat menceritakan pengalamannya ketika hamil si anak.

- Anak laki-laki biasanya lebih malu menceritakan pengalaman seksualnya dengan orangtua. Tetapi orangtua dapat memancingnya dengan pertanyaan-pertanyaan menggoda. Misalnya, “ Eh, kamu kemarin mimpi basah ya? Kok celana kamu yang mama cuci basah? Hahahaha. Kalau kamu sudah mimpi basah, berarti kamu udah besar, udah bisa jadi papa. Kenapa mama bilang gitu? Iya, kalau kamu sudah mimpi basah, berarti kamu sudah menghasilkan sperma. Nah kalau sperma itu bertemu dengan sel telur perempun lewat hubungan seksual, perempuan itu bisa hamil. Tapi, jangan salah, jadi papa tugasnya bukan cuma keluarin sperma aja, hahaha. Kalau mau jadi papa, kamu harus udah bisa cari duit sendiri buat makan anak kamu nantinya. Kamu juga harus udah punya rumah buat tinggal anak kamu. Repot kan? Makanya jangan coba-coba ngelakuin yang nggak-nggak sama anak perempuan, yang ada kamu yang repot sendiri”.

Manfaat Pendidikan seks dini

· Menghindarkan anak dari resiko negative perilaku seksual

· Mengurangi resiko terjadinya kasus pelecehan seksual, kekerasan seksual, atau manipulasi seksual

· Mengurangi tingkat penderita HIV dan penyakit seksual menular lainnya

Evaluasi


Kelompok II


Remedi

1. Tentukan minimal 1 teori yang dapat menjelaskan bahwa metode pembelajaran dengan online yang pernah dilaksanakan pada mata kuliah andragogi sesuai dengan teori.

Berkaitan dengan teori Pendekatan Perwujudan Diri Sendiri, dengan empat ciri utama, yaitu:
  • Proses terpusat pada pelajar

Pelajar diberikan kesempatan untuk menemukan apa yang dimiliki dirinya sendiri sehingga pelajar dapat mengembangkan kemampuan diri sendiri. Pengajar memberikan kesempatan pelajar untuk melibatkan diri dalam proses belajar mengajar. Pengajar mendengarkan pendapat, hasil kerja pelajar serta tidak mendominasi pemikiran-pemikiran pelajar saat melaksanakan metode pembelajaran online dan menerima apapun yang kami kemukaan asal sesuai dengan norma-norma yang ada.

  • Belajar sesama teman dalam kelompok

Proses perwujudan diri sendiri, dimulai dengan mengadakan hubungan saling mempercayai antara pengajar dan pelajar. Pengajar menjadikan teman, setaraf dengan menciptakan suasana saling menerima dalam melaksanakan pengalaman belajar. Dan pengajar membantu pelajar untuk memainkan perannya sebagai mahasiswa dalam mencapai tujuan operasional.

  • Membantu timbulnya konsep diri yang positif

Dosen memberikan perubahan melalui perubahan atas kesadaran dari dalam diri kami sendiri, tidak mencari dan menunggu pengarahan dari luar. Hal ini dapat menimbulkan kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki. Metode pembelajaran online ini memberikan stimulant untuk mendorong proses pembelajaran mandiri dan mengembangankan perubahan dari dalam diri individu itu sendiri. Menyediakan metode penilaian yang objektif untuk masing-masing individu dalam pengerjaaan kelompok.

  • Daya khayal yang berdaya cipta

Melalui pembelajaran online menekankan pada kreativitas yaitu penggunaan daya khayal yang melampaui batas analisi fakta yang rasional seperti melalui pembuatan blog, diskusi dalam merancang modul performa serta dalam perencanaan komunikasi karyawisata. Meningkatkan keikutsertaan dalam keterlibatan perencaan performa pada masing-masing kelompok.


2. Tinjau ulang proses diskusi online yang pernah anda lakukan dengan seluruh teman kelas andragogi. Coba jelaskan kelebihan dan kelemahan proses tersebut berdasarkan kajian model, metode dan teknik POD.

Kelebihan :

  • Setiap peserta bebas mengemukakan pendapat berkaitan topik pembahasan di dalam diskusi terbuka tersebut.
  • Pengambilan keputusan diskusi merupakan persetujuan dan pendapat seluruh anggota peserta diskusi.
  • Arah tugas seluruh peserta diskusi berkaitan tugas pokok, perencanaan rincian kegiatan kelompok performa, proses pelaksanaan tugas dan seluruh tugas yang berkaitan dengan perencaan pengumpulan dan kegiatan perkuliahan diputuskan didiskusi bersama tersebut dengan harapan ketika seluruh perencanaan dan keputusan itu berasal dari diri sendiri diharapkan penerapan perencanaan tugas tersebut dilaksanakan semaksimal mungkin dan tepat waktu.
  • Peserta diskusi dituntun untuk lebih aktif, kritis dengan cara belajar, dan sumber belajar yang dipilih sendiri.
  • Terdapat feedback yang diperoleh dari hasil tugas.


Kelemahan :

  • Penyusunan perencanaan pertemuan diskusi hingga kehadiran seluruh peserta memiliki banyak hambatan sehingga tidak seluruh peserta diskusi dapat berpartisipasi.
  • Tidak terdapat pemimpin diskusi yang ahli dalam menjaga kelancaran mengemukakan pendapat dalam diskusi.
  • Ketidakseragamaan situasi diskusi online menyebabkan tidak seluruh peserta yang ikut berpartisipasi mengemukakan pendapatnya di dalam forum diskusi.
  • Masalah yang berkaitan dengan tugas performa tidak dapat dimasukkan dalam forum diskusi karena memiliki topik performa yang berbeda-beda.
  • Keterbatasan dalam mengemukakan pendapat secara langsung terkadang dialami karena diskusi yang dilakukan secara online.


3. Tuliskan garis besar modul POD untuk performa, yang anda selesaikan bersama kelompok.

Performa karyawisata, akan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2010, bertempat di Papapron’s Pizza dengan jumlah peserta 15 orang. Dengan diadakan karyawisata di Paparon’s pizza diharapkan peserta belajar metode karyawisata dapat memiliki gambaran metode pendidikan orang dewasa khususnya metode karyawisata, mengetahui dan mempelajari proses pembuatan pizza, untuk penyegaran pikiran dengan cara belajar menyenangkan dan belajar suatu hal yang baru, serta u
ntuk meningkatkan kreatifitas dan wawasan dalam belajar membuat Pizza dengan kreasi sendiri.
Tujuan pembelajaran tersebut diharapkan dapat tercapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan seperti : Menerima instruksi pembuatan pizza, yang berkaitan dengan pengenalan paparons pizza, mengenai barang-barang yang diperjualbelikan, sistem operasional Paparon’s pizza dan proses pembuatan pizza (teori). Dilanjutkan dengan kegiatan praktik membuat pizza sendiri.
Untuk dapat memperlancar pelaksanaan dan kesuksesan kegiatan metode belajar karyawisata dibutuhkan dukungan baik moril dengan keikutsertaan seluruh peserta dan dukungan materi yaitu dana sejumlah 22000 per orang untuk biaya sertifikat dan bahan pengganti bahan pembuatan pizza.


4. Berkaitan dengan segala effort yang anda gunakan untuk membuat dan mengelola blog anda, pengalaman belajar apakah yang dapat anda jelaskan?

Pada awal pembuatan blog, saya mencari tahu bagaimana cara pembuatannya dari banyak sumber mulai dari bertanya dengan teman hingga searching di google. Saya menemukan banyak sumber belajar, tetapi bukan berarti memiliki sedikit rintangan dalam pengerjaannya.

Karena saya merasa telah memperoleh banyak sumber, saya tidak begitu tertantang untuk langsung membuat dan mendesign blog. Namun, ketika saya telah mulai mengerjakannya saya baru menyadari pembuatan dan khususnya dalam mendesign blog tidak semudah yang saya banyangkan sebelumnya. Banyak rintangan dalam belajar meskipun banyak sumber yang tersedia.

Hal pertama, pembelajaran yang dapat saya ambil dari pengalaman saya itu adalah begitu banyaknya ketersediaan sumber belajar yang tersedia tidak akan berarti jika kita tidak memulai, mencoba, melaksanakan, mengeksplor dan mengembangakan sumber belajar tersebut sendiri.

Hal kedua, memulai untuk ingin tahu adalah awal belajar yang sesungguhnya. Dan terus mencoba adalah proses belajar yang sebenarnya. Belajar adalah proses bukan semata-mata hasil yang tampak. Hal ketiga, diawali dengan pembuatan dan pengelolaan blog tidak hanya sebatas pembelajaran andragogi, tetapi saya juga dapat terus mengelola blog dengan mengisi materi-materi lain yang dapat dibagikan dengan orang lain . Keempat, melalui keterlibatan saya dalam pembuatan blog saya menjadi terlibat langsung dalam pencapaian tujuan operasional Mk. Andragogi. Kelima, setiap hasil tugas yang saya peroleh memberikan nilai tersendiri bagi saya, atas kerja tangan saya sendiri. Keenam, dan ternyata masih banyak cara belajaran yang menyenangkan yang dapat dilakukan untuk dapat mencapai tujuan belajar.

MODUL KARYAWISATA


Komunikasi pada Metode Karya Wisata

1. Batasan Pembahasan Kelompok

Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua atau lebih party untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu disebut komunikasi karena karakteristiknya yang unik, merupakan suatu proses yang dinamis, terikat konteks, simbolik, dan transaksional.

Metode karyawisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

2. Kesimpulan:

A. Komunikasi

Komunikasi adalah segala proses kegiatan antar dua atau lebih party untuk berbagi informasi, ide, dan perasaan. Sesuatu disebut komunikasi karena karakteristiknya yang unik, merupakan suatu proses yang dinamis, terikat konteks, simbolik, dan transaksional. Proses komunikasi melibatkan serangkaian kegiatan yang berlangsung terus-menerus. Dalam komunikasi terjadi penyampaian dan penerimaan pesan diantara dua party atau lebih, yang dapat dilakukan melalui symbol verbal dan nonverbal.

Simbol verbal adalah bahasa yang merupakan system lambang yang digunakan masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Sedangkan symbol nonverbal adalah komunikasi selain bahasa. Seperti unsur pralinguistik, gaze, gesture, eye contact, body movement, touch dan lain-lain.

Dalam komunikasi verbal terdiri dari komunikasi lisan dan tertulis. Komunikasi lisan adalah komunikasi yang menggunakan suara sebagai sarananya, termasuk menyimak dan berbicara. Sedangkan komunikasi tertulis adalah program komunikasi yang ditujukan kepada yang membaca (Suprijanto, 2008: 196).

Komunikasi terbagi atas komunikasi formal, informal, dan semiformal. Keefektivan dalam pemilihan jenis komunikasi yang kita gunakan tergantung pada situasi, keadaan, atmosphere, dan tujuan komunikasi tersebut diadakan.

B. Karyawisata

Metode karyawisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

Karya wisata ini cocoknya diadopsi untuk metode pembelajaran pada pembelajaran yang jauh dan bergantung pada objek yang dipelajari, tujuan, keobjektivitasan proses pembelajaran, gaya belajar, dan karakteristik pendidikan murid, kompetensi dari pengajar, lingkungan belajar, waktu yang tersedia dan waktu tertentu, dan juga sumber daya yang tersedia.

Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :

  1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
  2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.
  3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.


Kekurangan metode karyawisata sebagai berikut :

a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.

b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.

d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.

e. Biayanya cukup mahal.

f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

Teknik penggunaan karya wisata yang efektif memerlukan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Persiapan, tujuan jelas, pemilihan teknik, adanya koordinasi dengan tempat objek, penyusunan rencana yang masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, b) Pelaksanaan karya wisata, (c) Akhir karya wisata, berdiskusi dan menyusun laporan.

Alasan penggunaan metode ini :

(1) objek tidak dapat dibawa dalam kelas

(2) melengkapi proses belajar.

Tujuan metode ini:

(1) Melengkapi pengetahuan yang diperoleh dikelas

(2) Melihat, mengamati, dan menghayati objek secara langsung

(3) Menanamkan nilai moral pada siswa.

Langkah- langkah Pokok dalam Pelaksanaan Metode Karyawisata

1. Perencanaan Karyawisata : a)Merumuskan tujuan karyawisata. b) Menetapkan objek kayawisata sesuai dengan tujuan yang hendak di-capai. c)Menetapkan lamanya karyawisata. d) Menyusun rencana belajar bagi siswa selama karyawisata. e) Merencanakan perlengkapan belajar yang harus disediakan.

2. Pelaksanaan Karyawisata

Fase ini adalah pelaksanaan kegiatan belajar di tempat karyawisata de-ngan bimbingan guru. Kegiatan belajar ini harus diarahkan kepada tujuan yang telah ditetapkan pada fase perencanaan di atas.

3. Tindak Lanjut

Pada akhir karyawisata siswa diminta laporannya baik lisan maupun tertulis, mengenai inti masalah yang telah dipelajari pada waktu karya wisata.

4. Pembuatan laporan

Hasil yang diperoleh dan kegiatan karyawisata ditulis dalam bentuk laporan yang formatnya telah disepakati bersama.

Kelompok II

Marisa Andra (08-39)

Debby Elfrida Panjaitan (08-62)

Calvina (08-65)

Ruth Lingga (08-113)

Testimoni

Marisa says : akhirnya perjuangan yang sangat menguras tenaga dan pikiran berakhir juga. Walaupun di tengah pengerjaan sempat ada kesalahan persepsi, tugas ini bisa juga kami selesaikan dengan baik. Semogalah usaha kami ini tidak sia-sia dan ke depannya bisa lebih baik lagi. J))))

Debby says: (Teriakan hati) yey.. akhirnya selesai juga. Mengerjakan ini sudah cukup menyita waktu tidur dan uang sekalian (walaupun pengeluaran uangnya dilakukan secara sadar hahaha ^^). Belum lagi melihat adanya cekcok sewaktu mengkonfirmasi link, dan mati listrik merupakan musuh yang terbesar. Ya sudah lah... yang penting selesai.. hehe...

Calvina says : Hmmm..perkuliahan online ternyata susah juga. Dimulai dari mencari tempat yg ada wifi karena kampus lagi mati lampu sampai diskusi online di rumah. 'Penuh perjuangan d..hehe.. Tapi namanya juga belajar, harus bersabar. Haha

Ruth says : Perkuliahan online mungkin baru pertama kali saya lakukan. namun menurut saya perkuliahan online sangat menarik bagi kami dan bagi saya pribadi. Karena saya dapat melakukan kegiatan yang bermanfaat dan yang berhubungan dengan perkuliahaan saya di tempat yang menyenangkan, namun saya tidak menghabiskan waktu dengan sia-sia karena saya juga mengisi waktu dengan hal yang berhubungan dengan perkuliahan. Saya menjadi lebih mengetahui cara untuk memaksimalkan pengetahuan saya tentang penggunaan internet menjadi lebih positif dan bermanfaat untuk perkuliahan saya juga. Meskipun pada awalnya kami mengalami kesulitan dalam menginterpretasikan soal yang ibu berikan namun pada akhirnya kami dapat memahami dan berusaha untuk memenuhi tugas yang ibu berikan.

Daftar pustaka

http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=265

http://yastaki56.spaces.live.com/Blog/cns!669E85C7CBD2F075!946.entry?sa=524370916

http://www.docstoc.com/docs/27329738/Strategi-Pembelajaran

http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_b12.html

http://tojde.anadolu.edu.tr/tojde24/pdf/article_1.pdf

http://www.scribd.com/doc/13065635/Metodemetode-pembelajaran

Suprijanto,H. (2007). Pendidikan orang dewasa; dari teori hingga aplikasi. Jakarta:
Bumi Aksara.